Cara Membangun Personal Branding Dengan 7 Langkah Praktis

5/5 - (1 vote)

Last Updated on September 1, 2022

Cara Membangun Personal Branding Di Era Digital

Kalau Anda adalah seorang entrepreneur atau profesional, dan ingin segera raise to the next level, maka Anda harus mempelajari cara membangun personal branding.

Alasannya:

Ketika Anda sudah memiliki personal branding yang kuat, orang – orang akan lebih percaya dengan perkataan Anda.

Lantas, apa itu personal branding?

Menurut influencer marketing hub, personal branding adalah citra atau gambaran yang dilihat orang – orang terhadap individu tertentu.

Jadi, setiap individu bisa memiliki dan mengoptimalkan personal branding untuk kepentingannya masing – masing. Termasuk Anda.

Nah, di artikel kali ini, Saya akan sharing tentang cara membangun personal branding (step by step). Mencakup tips mengoptimalkannya di era digital.

Cara Membangun Personal Branding: 7 Langkah Praktis 

Cara Membangun Personal Brand Dengan Efektif

1 – Menentukan Unique Selling Proposition

Unique Selling Proposition (USP) merupakan keunikan yang dimiliki oleh individu tertentu, namun tidak dimiliki oleh individu lainnya.

Anda harus mengetahui USP Anda. Kemudian menggunakannya sebagai ciri khas sekaligus kekuatan utama Anda.

Contoh:

Anda berkarir di bidang sales.

Ketika kebanyakan sales menggunakan teknik hard selling, Anda justru menggunakan teknik covert selling. Yakni menjual tanpa terlihat menjual.

Skill covert selling inilah yang merupakan USP Anda.

Cara Mengetahui Unique Selling Proposition (USP):

Anda harus terus menggali potensi diri Anda. Atau meminta bantuan orang – orang di sekitar Anda yang mungkin saja sudah mengetahuinya.

Yakinlah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing.

2 – Menentukan Audience Persona

Audience persona adalah orang – orang yang merepresentasikan target market ideal Anda. Mulai dari ciri – ciri, karakter, hingga kepribadiannya.

Target market ideal ini merupakan orang – orang yang bisa Anda bantu dan rangkul dengan Unique Selling Proposition (USP) Anda.

Jika Anda sudah mengetahui audience persona Anda, maka akan lebih mudah untuk menyampaikan gagasan atau ide kepada mereka.

Cara Menentukan Audiencer Persona:

Anda bisa mengidentifikasi orang – orang yang pernah meminta bantuan Anda. Kurang lebih, merekalah audience persona Anda.

3 – Bersedia Mengalokasikan Waktu Membantu Audience

Langkah berikutnya adalah, Anda harus bersedia mengalokasikan waktu, untuk membantu mengatasi permasalahan audience Anda.

Bagian ini memang cukup menantang. Karena Anda dituntut memiliki passion (hasrat) membantu orang lain.

Inilah yang membedakan selling dan branding.

Kalau fokusnya selling, Anda akan lebih banyak menjual sesuatu ketimbang memberikan tips atau solusi tertentu.

Sedangkan kalau fokusnya branding, Anda akan lebih banyak memberikan edukasi, sampai audience benar – benar percaya kepada Anda.

Setelah itu barulah Anda akan menjual sesuatu kepada mereka.

4 – Belajar Dari Expert

Hampir setiap bidang atau industri memiliki expert. Baik itu properti, makanan, kesehatan, keuangan, bisnis, dan lain – lain.

Ide dan gagasan dari para expert ini biasanya akan cenderung di dengar oleh para audiencenya. Karena mereka sudah memiliki personal branding yang sangat kuat.

Maka dari itu, salah satu cara membangun personal branding yang baik adalah, dengan belajar dari para expert.

Sekarang:

  • Temukan beberapa (3 – 5) expert di bidang Anda.
  • Tentukan satu orang expert yang paling Anda sukai.
  • Amati dan pelajari (bukan meniru 100%) pola suksesnya.

5 – Memiliki Dan Mengelola Website Pribadi

Langkah 1 – 4 di atas adalah tahap persiapan.

Sedangkan di langkah ke – 5 ini, barulah Anda akan mulai menyampaikan gagasan dan ide Anda kepada audience.

Maka dari itu, Anda membutuhkan media khusus.

Di era serba digital seperti sekarang ini, media yang cukup mudah untuk dimiliki namun powerful adalah website.

Ya. Anda membutuhkan website pribadi yang profesional (bukan gratisan) untuk mengoptimalkan personal branding Anda.

Caranya:

Anda bisa menggunakan jasa pembuatan website profesional. Atau bisa juga dengan membuatnya sendiri jika memiliki kemampuan.

Setelah memiliki website pribadi, Anda harus rutin mempublikasikan content edukatif dan informatif (berdasarkan kebutuhan audience) di website tersebut.

Standarnya adalah 2 – 3 content setiap Minggu. Misalnya hari Senin, Rabu, dan Jumat.

6 – Mempromosikan Content Website

Langkah berikutnya adalah, mempromosikan content di website pribadi Anda dengan mengoptimalkan:

a) Media Sosial

Anda bisa mengambil ringkasan content di website Anda. Kemudian mendistribusikan ringkasan tersebut beserta link URLnya ke media sosial Anda.

Tips tambahan (opsional):

Agar media sosial Anda lebih bervariasi, sebaiknya upayakan untuk membagikan content di media sosial, tanpa memberikan link URL menuju website Anda.

N.B:

Jika memiliki SDM terbatas, Saya sangat menyarankan Anda untuk fokus pada 1 media sosial saja, supaya hasil yang didapatkan menjadi lebih optimal.

Cara menentukan media sosial prioritas:

  • Linkedin untuk para profesional.
  • Youtube untuk content berupa video.
  • Instagram untuk content berupa visual.
  • Twitter untuk content pendek dan real time.
  • Facebook untuk content yang berpotensi viral.

b) Mesin Pencari

Selain media sosial, Anda juga bisa menggunakan strategi SEO atau Search Engine Optimization untuk mempromosikan content website Anda di mesin pencari.

Teknisnya, Anda harus mempelajari langkah – langkah mengoptimalkan content website Anda, agar website Anda muncul di halaman 1 mesin pencari.

Hal ini akan memperbesar peluang website Anda mendapatkan banyak pengunjung dari mesin pencari.

Karena mayoritas pengguna mesin pencari (seperti google), biasanya akan cenderung mengunjungi website yang muncul di halaman 1 hasil pencarian.

Dengan demikian, website Anda akan semakin dikenal. Dan yang lebih penting lagi, personal branding Anda pun ikut meningkat.

Sampai di sini, Anda mungkin sudah bisa melihat bahwa strategi SEO merupakan salah satu cara membangun personal branding yang sangat efektif.

7 – Menjalin Hubungan Baik Dengan Individu Dan Lembaga

Di langkah ke 5 – 6 di atas, Anda sudah mulai menngoptimalkan personal branding Anda, dengan menyampaikan gagasan dan ide Anda kepada audience.

Sambil membangun reputasi, Anda juga sebaiknya menjalin hubungan baik dengan individu dan lembaga tertentu.

Caranya bisa dengan mengikuti event online maupun offline.

Dari hubungan baik tersebut, terkadang Anda akan mendapatkan BONUS berupa hal – hal yang tidak diduga sebelumnya.

Seperti:

Mendapatkan rekomendasi dari orang – orang di sekitar Anda, yang percaya dengan skill dan kredibilitas Anda.

Closing Statement

Setelah menerapkan semua langkah membangun personal branding di atas, Anda bisa melakukan monitoring secara rutin untuk melihat hasilnya.

Misalnya per 2 – 3 bulan.

Berikut ini merupakan beberapa indikator keberhasilannya:

  • Apakah Anda sudah dikenal sebagai expert di bidang Anda?
  • Seberapa banyak tanggapan positif terhadap diri Anda?
  • Apakah ada website atau media yang ingin meliput Anda?
  • Apakah Anda mudah ditemukan di mesin pencari google?

Kalau semua point di atas terpenuhi, selamat. Karena Anda sudah berhasil membangun personal branding dengan sangat baik.

Pertahankan dan terus optimalkan.

Tapi kalau salah satu atau bahkan semua point di atas belum terpenuhi, jangan menyerah. Anda harus terus berusaha.

Karena membangun personal branding memang membutuhkan waktu.

Sampai kapan?

Sampai Anda (merasa) berhasil memiliki personal branding yang Anda inginkan.

— Selamat Praktek! —


About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top