UMKM Go Digital: 7 To Do Lists Agar Bisnis Anda Lebih Optimal

Last Updated on March 4, 2024

Gerakan UMKM go digital dan go online

Kalau Anda adalah seorang pebisnis, apalagi pelaku UMKM, kemungkinan besar sudah sering mendengar istilah UMKM go digital atau UMKM go online.

Pada intinya, ini merupakan gerakan pemerintah yang menghimbau dan mendukung para pelaku UMKM, agar segera memanfaatkan internet untuk mempromosikan produknya.

Kenapa harus go digital?

Salah satu alasannya adalah jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data dari Hootsuite dan We Are Social, di bulan Januari 2021, sebanyak 73,7% dari populasi Indonesia (202,6 juta jiwa) sudah menggunakan internet!

Di artikel ini Saya tidak akan menjelaskan panjang lebar tentang apa itu UMKM go digital. Karena banyak website yang sudah membahasnya.

Tapi Saya akan menjabarkan beberapa hal yang sebaiknya dipenuhi, oleh para pelaku UMKM dan juga pemerintah, agar gerakan UMKM go digital ini menjadi lebih optimal.

7 To Do List Agar UMKM Go Digital Dan Go Online Menjadi Lebih Optimal

UMKM Go Online Lebih Optimal

1 – Memiliki Produk Berkualitas

UMKM adalah tulang punggung perekonomian bangsa.

Karena jasa dan peran sentralnya ini, muncul gerakan untuk sama – sama mendukung bisnis UMKM agar terus bertumbuh.

Salah satu caranya adalah dengan membeli produknya.

Tapi, Anda sebagai pelaku UMKM sebaiknya jangan hanya menjual tagline 100% produk buatan Indonesia saja.

Anda harus mengupayakan agar produk yang Anda jual benar – benar berkualitas.

Memiliki produk berkualitas

Sehingga orang – orang akan membeli produk Anda karena memang berkualitas.

Pada akhirnya, mereka akan ikut bangga setelah mengetahui bahwa produk tersebut merupakan produk UMKM (100% produk buatan Indonesia).

2 – Memiliki Layanan Prima

Selain memiliki produk yang berkualitas, Anda juga harus memiliki layanan yang prima. Baik itu presales maupun after sales services.

Presales Services di sini adalah fast response dalam melayani semua calon pembeli yang bertanya – tanya tentang produk Anda.

Sedangkan after sales services biasanya berhubungan dengan pengiriman barang.

Memiliki layanan prima

Mulai dari packing yang rapi, barang sampai tepat waktu, hingga voucher atau kupon diskon untuk pembeli. Tujuan utamanya adalah membuat pembeli merasa senang.

3 – Mengoptimalkan Media Sosial

Anda bisa menggunakan media sosial untuk mendatangkan fans dan followers, sekaligus berjualan online.

Mengoptimalkan media sosial

Tapi supaya mendapatkan hasil yang optimal, Anda sebaiknya fokus mengelola 1 – 2 media sosial saja.

Contoh:

  • Facebook Page untuk mempublikasikan content beserta link.
  • Instagram Business untuk mengupload foto produk.

Anda bisa menghubungkan facebook page dan instagram business, karena keduanya berada di bawah platform yang sama. Yakni Meta.

Jika memungkinkan, Anda sebaiknya menggunakan username yang sesuai dengan merek atau nama toko Anda.

4 – Mendistribusikan Produk Ke Marketplace

Sebagian besar pengguna internet lebih merasa nyaman berbelanja di marketplace ketimbang toko online yang relatif belum dikenal.

Dan faktanya, belanja online di marketplace (apalagi marketplace besar) memang terbukti sangat aman.

Para penjual di marketplace baru akan menerima uang, setelah pembeli menerima barang yang mereka beli.

Anda harus memanfaatkan momen ini.

Mendistribusikan produk ke marketplace

Mulai sekarang, Anda sebaiknya mendistribusikan produk Anda ke beberapa marketplace ternama di Indonesia, seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan lain – lain.

Sama seperti ketika membuat akun di media sosial, jika memungkinkan, gunakan username yang sesuai dengan merek atau nama toko Anda.

5 – Memiliki Website Sendiri

Kalau Anda ingin memiliki bisnis yang terus bertumbuh, jangan bergantung 100% kepada media sosial dan marketplace.

Alasannya:

  • Ibarat booth di suatu pameran, Anda hanyalah 1 dari sekian banyaknya peserta pameran.
  • Popularitas marketplace bisa saja berubah. Misalnya, saat ini marketplace A adalah yang paling banyak pengunjugnya. 1 – 2 tahun ke depan bisa saja berubah.

Lantas, apakah tidak boleh menggunakan marketplace untuk berjualan online?

Tentu saja boleh. Bahkan Saya sangat merekomendasikannya.

Dengan catatan, Anda harus memiliki website sendiri sebagai toko utama Anda.

Sedangkan marketplace bisa Anda gunakan sebagai tempat untuk membuka sebanyak mungkin toko cabang Anda.

Anda juga bisa mengarahkan proses transaksi pembelian dari website Anda menuju marketplace.

Karena seperti yang sudah dibahas sebelumnya, orang – orang lebih merasa aman dan nyaman berbelanja di marketplace.

Jadi, Anda harus segera memiliki website sendiri.

Tapi bukan sembarang website.

Melainkan website bisnis profesional yang memiliki kecepatan loading mumpuni (fast loading), dan diintegrasikan dengan media sosial, marketplace, serta tool untuk membaca data pengunjung website.

Anda bisa mencari informasi lebih lengkap tentang website yang memiliki kriteria seperti di atas melalui internet.

UMKM memiliki website sendiri

Atau kalau ingin lebih praktis, Anda bisa langsung menggunakan jasa pembuatan website UMKM.

6 – Mampu Mendatangkan Traffic, Membaca Data Pengunjung Website, Dan Mengumpulkan Data Calon Pembeli

Setelah memiliki website sendiri, hal berikutnya yang harus Anda kuasai adalah kemampuan mendatangkan traffic atau pengunjung menuju website.

Salah satu cara efektif dan efisien untuk mendatangkan banyak pengunjung menuju website, adalah melalui strategi SEO (Search Engine Optimization).

Ringkasnya, Anda mengupayakan agar website Anda muncul di halaman 1 mesin pencari, sehingga berpeluang besar dikunjungi oleh pengguna mesin pencari.

Dengan demikian, mereka akan mengetahui produk yang Anda jual.

Penerapan strategi SEO ini juga mencakup kemampuan membaca data pengunjung website, serta teknik mengumpulkan data (whatsapp atau email) calon pembeli.

UMKM mampu mendatangkan traffic, membaca data pengunjung website, dan mengumpulkan data calon pembeli

Jadi, kurang lebih alurnya sebagai berikut:

  1. UMKM menerapkan strategi SEO agar websitenya mendapatkan banyak pengunjung.
  2. UMKM bisa mendapatkan data (whatsapp atau email) dari calon pembeli yang berkunjung ke websitenya.
  3. UMKM melakukan follow up melalui whatsapp atau email calon pembeli yang sudah didapatkan.
  4. UMKM mengarahkan transaksi penjualan menuju marketplace.
  5. UMKM mendapatkan analytics data dari pengunjung website sehingga bisa mempelajarinya.

N.B:

Poin ke – 6 ini adalah tahap tingkat lanjut. Sehingga para pelaku UMKM memerlukan beberapa tahap untuk bisa sampai ke sini.

Bagi Anda yang ingin menguasai skill ini, bisa mengikuti program kursus SEO atau belajar SEO secara otodidak.

7 – Kebijakan Pro UMKM

Hal terakhir dan juga sangat krusial untuk mengoptimalkan gerakan UMKM go digital, ada di sisi kebijakan pemerintah.

Pemerintah sebagai policy maker, sangat diharapkan membuat kebijakan yang Pro UMKM. Seperti:

  • Pembangunan infrastruktur dan penguatan ekosistem digital secara bertahap namun menyeluruh.
  • Harmonisasi peraturan agar UMKM tidak terjebak ke dalam perang harga.
  • Kebijakan untuk menekan ongkos kirim.
  • Kesepakatan dengan marketplace untuk membatasi kategori produk yang tidak boleh diimpor.
  • Memberikan pelatihan digital dan bisnis kepada UMKM, dengan menggandeng individu atau lembaga yang berkompeten di bidangnya.

Closing Statement

UMKM go digital bukan hanya gerakan yang menghimbau agar UMKM segera go online. Melainkan juga mengajak UMKM untuk memiliki website sendiri dan mampu mengelolanya.

Perlu diketahui bahwa setiap pelaku UMKM di Indonesia, memiliki tingkat pemahaman yang berbeda – beda dalam hal digitalisasi.

Jadi, transformasi UMKM menuju go digital ini sebaiknya dilakukan secara bertahap, berdasarkan kemampuan masing – masing.

Selain kebijakan Pro UMKM, berikut ini adalah 6 to do lists yang sebaiknya dipenuhi oleh para pelaku UMKM.

  1. Memiliki produk berkualitas.
  2. Memiliki layanan prima.
  3. Mengoptimalkan media sosial.
  4. Mendistribusikan produk ke marketplace.
  5. Memiliki website sendiri.
  6. Mampu mendatangkan traffic, membaca data pengunjung website, dan mengumpulkan data calon pembeli.

Dan di bawah ini adalah tahap – tahapnya:

  • Tahap pemula (usaha mikro) bisa memulai to do lists 1 – 4.
  • Tahap menengah (usaha kecil) sebaiknya lanjut hingga to do lists 5.
  • Tahap tingkat lanjut (usaha menengah) seharusnya sudah menerapkan semua to do lists 1 – 6.

Sebagai penutup, jika pemerintah, UMKM, dan teknologi internet bisa bersinergi dengan sangat baik, bukan hanya optimalisasi UMKM go digital yang akan terwujud.

Tapi lebih dari itu.

Para UMKM akan mampu mempertahankan, bahkan memperkokoh eksistensinya, sebagai kontributor aktif perekonomian nasional.

5/5 - (1 vote)

About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top