Last Updated on March 10, 2024
Di artikel sebelumnya, kami sudah membahas tentang apa itu buyer persona.
Kalau Anda belum membacanya, kami sangat menyarankan agar Anda terlebih dahulu membaca artikel tersebut.
Kalau sudah, silahkan lanjutkan membaca artikel ini sampai tuntas.
Di artikel kali ini, kami masih melanjutkan pembahasan seputar buyer persona, dengan sub topik yang lebih fokus pada contoh buyer persona.
Tujuannya:
- Agar Anda bisa lebih memahami kebutuhan target market Anda.
- Agar Anda bisa mengetahui bagaimana cara target market Anda membuat keputusan.
- Agar Anda bisa mendapatkan cara terbaik dalam mendekati dan memberikan penawaran kepada target market Anda.
Supaya lebih jelas, langsung saja simak contoh buyer persona di bawah ini!
Contoh Buyer Persona Untuk Bisnis Jual Beli Rumah
Di sini kami sudah membuat 1 contoh buyer persona untuk bisnis dengan niche jual beli rumah.
Mulai dari gambaran umum, info demografi, masalah yang dihadapi, ekspektasi atau solusi yang dibutuhkan, faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan membeli, hingga channel komunikasi digital yang sering digunakan.
Sekarang, kami akan menjabarkannya satu per satu.
1 – Gambaran Umum
Seorang pria yang bekerja di perusahaan swasta di Jakarta Pusat, ingin membeli rumah untuk keluarganya.
Sebenarnya, saat ini pria tersebut sudah memiliki rumah.
Tapi sejak kelahiran anak ke – 2 nya, pria tersebut membutuhkan rumah yang lebih besar untuk istri dan 2 orang anak.
Salah satu syaratnya, lokasi rumah baru tersebut dekat dengan lokasi aktivitas anak (sekolah) dan istrinya (mengikuti kursus memasak).
2 – Info Demografi
- Usia 40 tahun.
- Pendidikan terakhir S-1.
- Bekerja di Perusahaan Swasta.
- Range penghasilan Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000/Bulan.
- Lokasi kantor di Jakarta Pusat.
- Lokasi kursus memasak istri di Cibubur, Jakarta Timur.
- Lokasi sekolah anak di Cibubur, Jakarta Timur.
- Lokasi rumah saat ini di Cibubur, Jakarta Timur.
3 – Masalah Yang Dihadapi (Pain Point)
- Rumah saat ini terlalu kecil. Terlebih lagi untuk keluarga yang sedang bertumbuh.
- Kesulitan mencari lokasi yang tepat. Karena harus menyesuaikan dengan lokasi aktivitas anak (sekolah) dan istri (kursus memasak).
- Tidak memiliki waktu luang untuk mencari informasi tentang rumah. Karena sibuk bekerja.
- Tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang rumah. Tapi ingin membeli rumah sebagai investasi di masa depan.
4 – Ekspektasi Atau Solusi Yang Dibutuhkan
- Membutuhkan sosok expert di bidang perumahan, sehingga bisa berkonsultasi lebih intensif tentang tips membeli rumah sebagai investasi di masa depan.
- Membutuhkan rumah yang lebih besar dari yang dimiliki saat ini, dan lingkungannya mirip dengan rumah sebelumnya (syar’i).
- Membutuhkan rumah yang lokasinya bisa mensupport aktivitas anak (sekolah) dan istri (kursus memasak).
5 – Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli
- Jarak rumah dari pusat kota, sarana transportasi, dan fasilitas publik lainnya.
- Jarak rumah dari lokasi aktivitas anak (sekolah) dan istri (kursus memasak).
- Ulasan dan testimoni yang ditampilkan oleh agen perumahan.
6 – Channel Komunikasi Digital Yang Sering Digunakan
- Media sosial aktif yang digunakan adalah instagram.
- Jenis content yang disukai berupa gambar, video, dan blog post.
- Topik content yang disukai adalah work life balance.
Closing Statement
Setelah berhasil mendapatkan buyer persona seperti contoh di atas, Anda akan lebih mudah dalam memberikan solusi dan memenuhi ekspektasi target market Anda.
Untuk case di atas, Anda bisa mengombinasikan antara website (niche perumahan) dengan media sosial instagram serta youtube.
Sedangkan untuk isi contentnya, Anda bisa lebih fokus pada content seputar work life balance. Baik itu berupa gambar, video, dan blog post.
